Di tengah kekhawatiran yang berkembang untuk pencucian uang dan pelanggaran peraturan perjudian di Australia, operator lain menghadapi rintangan hukum, sebuah laporan baru mengungkapkan.
Reef Hotel Casino Diduga Melanggar Undang-Undang Kontrol Kasino Queensland
Kali ini, operator yang diduga melanggar aturan perjudian tersebut berlokasi di Cairns, Queensland. Menurut laporan baru-baru ini yang dirilis oleh ABC News, Reef Hotel Casino mungkin mengaku bersalah karena melanggar Undang-Undang Kontrol Kasino negara bagian.
Pengumuman baru-baru ini muncul setelah Office of Liquor and Gaming Regulation (OLGR) mengajukan tuntutan terhadap Reef Corporate Services Ltd. Diduga, pemegang lisensi terlibat dengan junkets, yang mengumpulkan keuntungan dari uang yang dipertaruhkan di Reef Hotel Casino.
Berdasarkan Undang-Undang Kontrol Kasino saat ini yang berlaku di Queensland, pemegang lisensi perjudian tidak diizinkan untuk terlibat dalam aktivitas atau perjanjian yang memfasilitasi pengembalian uang atau bunga untuk uang yang dipertaruhkan. Setiap perjanjian tersebut harus disetujui oleh Menteri Minuman Keras dan Permainan sebelum dimulai.
Perusahaan Ketiga yang Menghadapi Penyelidikan oleh Regulator atas Dugaan Pelanggaran
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa kemungkinan Reef Corporate Services mengaku bersalah atas pelanggaran tersebut. Namun, ini sepertinya tidak akan terlalu mengkhawatirkan operator, mengingat hukuman finansial maksimum yang dapat diterapkan untuk pelanggaran semacam itu ditetapkan sebesar AU$5.750 ($3.714). Bab berikutnya dalam rintangan hukum ini diharapkan pada bulan Desember ketika sidang hukuman ditetapkan untuk kasus ini.
The Reef Hotel Casino adalah operator ketiga yang menghadapi penyelidikan atas tuduhan melanggar peraturan perjudian di Australia. Sebelumnya, regulator di negara itu menyelidiki operasi Star Entertainment dan Crown Resorts atas kecurigaan pencucian uang, serta hubungan dengan operator junket China.
Junkets: Perantara yang Diuntungkan dari Uang Taruhan
Operator Junket menawarkan layanan yang membantu tempat perjudian menarik pengusaha kaya, biasanya dari China. Operator tersebut menawarkan untuk membantu mengatur akomodasi dan mendapatkan keuntungan dari bunga uang yang dipertaruhkan oleh pelanggan mereka. Dikenal sebagai perantara, junkets digunakan untuk mengumpulkan keuntungan yang signifikan tidak hanya di Australia tetapi juga Makau.
Namun, yurisdiksi global yang berbeda memperhatikan aktivitas tersebut dan memulai tindakan keras. Di Cina, pemberantasan junkets dimulai dengan penangkapan CEO Suncity Group Alvin Chau. Akibatnya, ini menyebabkan perang di seluruh negeri melawan junkets. Akibatnya, operator perjudian memutuskan untuk menghentikan aktivitas untuk menghindari sanksi atau hukuman yang lebih serius seperti pencabutan izin.
Tampilan Postingan: 1